A Yakitori Affair

Iran Tegaskan Hak Membela Diri: AS dan Israel Akan Tanggung Konsekuensinya

 

 

 

Kecaman Keras atas Serangan terhadap Fasilitas Nuklir

 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menyatakan bahwa Iran memiliki hak penuh untuk membela diri atas serangan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklirnya. Ia menegaskan bahwa tindakan militer tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap diplomasi dan akan membawa konsekuensi serius bagi AS dan Israel. Baghaei menyebut bahwa pemerintahan Trump telah menghancurkan kepercayaan terhadap jalur diplomatik yang selama ini coba dibangun.

 

 

 

Diplomasi yang Dikhianati dan Ancaman Balasan

 

Dalam pernyataannya, Baghaei menolak memberikan rincian tentang bagaimana Iran akan merespons secara militer, namun ia menegaskan bahwa hak untuk membela diri akan digunakan sepenuhnya. Ia juga menyebut bahwa pernyataan Presiden Trump dan ancaman serangan lanjutan merupakan bentuk perundungan global yang membahayakan stabilitas kawasan. Iran, menurutnya, telah menunjukkan sikap menahan diri dengan hanya menargetkan sasaran militer dan keamanan, namun situasi kini berada di titik kritis.

 

 

 

Seruan untuk Tanggung Jawab Global

 

Baghaei menutup pernyataannya dengan menyatakan bahwa sejarah tidak akan memaafkan tindakan sepihak yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Ia memperingatkan bahwa kawasan Timur Tengah kini berada dalam kondisi sangat berbahaya akibat agresi militer yang dilakukan tanpa dasar hukum internasional. Iran menyerukan agar komunitas global tidak tinggal diam dan menuntut pertanggungjawaban atas tindakan yang dapat memicu konflik berskala luas.

Kalau kamu ingin versi ini dijadikan artikel opini atau naskah pidato diplomatik, aku bisa bantu menyusunnya lebih kuat dan persuasif. Mau coba?